16.3.10

cara melakukan bimbingan

Sebelum melaksanakan bimbingan belajar, terlebih dahlu guru mengetahui dan memahami faktor-faktor penyebab siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca. Faktor-faktor tersebut bersumber dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal).

Faktor penyebab yang bersifat internal, antara lain:
  1. Motivasi, Kekurangpahaman terhadap manfaat berbahasa dengan baik dan benar akan mengganggu minat dan motivasi siswa belajar bahasa.
  2. Kemampuan dasar intelektual, Kemampuan dasar intelektual yang rendah dapat menyebabkan siswa gagal dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia.
  3. Kebiasaan belajar, Kebiasaan belajar yang salah atau kurang memadai (belajar hanya pada waktu akan ada ulangan) memungkinkan prestasi belajar yang dicapai siswa rendah.
  4. Kemampuan dan keterampilan dasar, Kemampuan dasar memahami dan keterampilan menggunakan bahasa yang kurang dikuasai siswa (menyimak dan membaca, berbicara dan menulis) ikut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar Bahasa Indonesia.
  5. Perbendaharaan pengalaman (skemata) Sedikit banyaknya skemata dalam berbahasa Indonesia dapat mempengaruhi kelancaran siswa belajar bahasa Indonesia.

Pola-pola kalimat dan kosa kata dari bahasa ibu sedikit banyak akan berpengaruh kurang menguntungkan bagi siswa dalam belajar Bahasa Indonesia.

Faktor penyebab yang bersifat eksternal, antara lain:
  1. Sangat minimnya sarana penunjang yang tersedia (belum ada buku paket, pepustakaan sekolah belum difungsikan secara optimal)
  2. Metode pembelajaran ayng diterapkan guru kurang menarik minat siswa untuk belajar sungguh-sungguh.
  3. Pemilihan bahan pelajaran yang kurang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa sehingga siswa merasa bosan dan frustasi.

Setelah mengetahui dan memahami faktor-faktor penyebab siswa mengalami kesulitan belajar, maka guru harus dapat mengklasifikasi-kan jenis-jenis kesulitan belajar membaca yang dialami siswa serta dapat menentukan langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Berikut ini akan dijelaskan jenis kesulitan belajar membaca serta langkah-langkah yang digunakan untuk mengatasi masalah kesulitan tersebut: Membaca bersuara Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam membaca bersuara tampak
pada hal-hal berikut:
  1. Membaca kata demi kataSiswa berhenti setelah membaca sebuah kata dan tidak segera diikuti sengan membaca kata berikutnya. Cara-cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitahn tersebut adalah sebagai berikut:
  2. Pilih wacana yang tingkat keterbatasannya setingkat lebih rendah dari tingkat keterbacaan wacana yang umum digunakan kelas. Minta siswa untuk menulis kalimat, kemudian minta ia membaca kalimat itu dengan keras. Jika kesulitan disebabkan oleh kurangnya penguasaan terhadap kosa kata, perkayalah kosa kata.
  3. Jika siswa tidak menyadari, bahwa ia membaca kata demi kata,
Penfrasean yang salah dalam membaca, siswa memenggal kalimat (berhenti) pada tempat yang tidak tepat, tidak memperhatikan pungtuasi sehingga makna kata menjadi salah. Cara yangdapat digunakan dalam proses pemberian bimbingan adalah sebagai berikut:

Jika kesalahan disebabkan oleh ketidaktahuan siswa akan makna kelompok kata (frase), sajikan kalimat-kalimat yang telah diberi tanda pemenggalan untuk dibaca siswa sebagai bahan latihan membaca. Jika kesalahan disebabkan oleh ketidaktahuan siswa akan tanda baca, perkenalkan fungsi tanda baca dan cara membacanya. Berikan sebuah paragraph tanpa tanda baca dan mintalah siswa membacanya. Selanjutnya ajaklah siswa membubuhkan tanda baca yang benar.

Penghilangan Siswa menghilangkan kata atau frase dari teks yang dibacanya disebabkan karena siswa tidak mampu mengeja huruf-huruf tersebut. Cara yang dapat dilakukan saat pemberian bimbingan adalah sebagai berikut:
  1. Lakukan koreksi tidak langsung, misalnya siswa diminta membaca ulang ketika siswamelakukan penghilangan dalam membaca bersuara.
  2. Kenali kata yang biasa dihilangkan
  3. Berikan latihan membaca kata yang sering dihilangkan itu
Pengulangan
Mengulang baca kata disebabkan oleh faktor kurang mampu mengeja huruf atau keterampilan membaca rendah. Untuk mengatasinya, lakukan cara-cara berikut pada saat pemberian bimbingan:
  1. Siswa perlu disadarkan bahwa mengulang kata pada waktu membaca merupakan kebiasaan yang tidak menguntungkan.
  2. Kenali kata yang biasa diulang baca siswa.
  3. Latihan membaca kata yangs sering diulang baca tersebut
Pembalikan
Siswa menggunakan orientasi dari kanan ke kiri dalam membaca, misalnya satu dibaca upas, huruf b dibaca d. Cara-cara berikut dapat ditempuh untuk mengatasi kesulitan tersebut ketika pemberian bimbingan:
  1. Siswa perlu disadarkan bahwa menggunakan orientasi dari kanan ke kiri pada waktu membaca tulisan itu salah.
  2. Siapkan kata-kata yang memiliki kemiripan bentuk untuk latihan membaca, misalnya pipi dan gigi, banu dan dadu.
Penyisipan
Siswa menambahkan atau menyisipkan kata dalam kalimat yang sedang dibacanya. Dalam proses belajar bimbingan, lakukan cara-cara sebagai berikut:
  1. Mintalah siswa membaca kalimat pelan-pelan.
  2. Ingatkan jika ia melakukan penyisipan
Penggantian
Dalam membaca, siswa mengganti kata tertentu dengan kata lain yang merupakan sinonimnya. Cara berikut dapat digunakan pada saat bimbingan:
  1. Gunakan bahan membaca yang tergolong mudah
  2. Tandai kata-kata yang sulit dibaca siswa
  3. Latihan cara membaca kata-kata yang sulit dibaca itu.
Membaca dalam hati
Cara-cara berikut dapat digunakan dalam bimbingan siswa yang mengalami kesulitan membaca dalam hati (pemahaman):
  • Untuk membantu siswa yang mempunyai kebiasaan berkomat-kamit menggunakan telunjuk untuk mengikuti baris-baris kalimat dalam wacana dan menggerakkan kepala ari kiri ke kanan pada waktu membaca dalam hati, lakukan cara berikut:
  1. Minta siswa menggunakan satu kalimat yang dibacanya. Selanjutnya, mintalah ia membaca kalimat itu kembali tanpamenggunakan.
  2. Jelaskan bahwa kebiasaan berkomat-kamit dalam membaca pemahaman itu akan menghambat proses pemahaman isi wacana.
  3. Bila siswa yang biasa menggunakan jari telunjuk atau menggerakkan kepalanya dari kiri ke kanan mengalami gangguan pada mata, sediakan baginya bacaan dengan huruf yang benar dan jelas, latihan teknik membaca frase, dan beri tahu bahwa kebiasaan yang sering dilakukan itu akan merugikan diri sendiri.
  • Agar siswa dapat menangkap pesan wacana yang dibacanya dengan lancar, tempuhkan cara berikut:
  1. Jelaskan kata-kata sulit dari bacaan sebelum siswa mulai membaca.
  2. Kata-kata yang sulit dilafalkan dapat dilatihkan caramembacanya dengan menggunakan metode SAS.
  3. Kesulitan dalam mengenali ide pokok dan ide penjelasan dalam paragraph, hubungan antar idea dan kesulitan dalam membuat kesimpulan dapat diatasi dengan cara berikut ketika bimbingan berlangsung:
Jelaskan penanda kalimat yang mewadahi idea pokok dalam paragraf (pada awal atau akhir paragraf).
  1. Petakan hubungan antar idea yang terdapat dalam satu wacana dengan diagram, bagan atau gambar.
  2. Jelaskan langkah-langkah menarik kesimpulan denganpenekanan pada penggunaan proses berfikir secara kritis dan kreatif.
Membaca Puisi dengan intonasi yang tepat
Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam membaca puisi dengan intonasi yang tepat, guru dapat mengambil langkah sebagai berikut dalam pemberian bimbingan belajar membaca:
  1. Memberikan contoh yang benar tentang cara membaca puisi dengan intonasi yang tepat.
  2. Mintalah siswa untuk membaca puisi yang telah disediakan oleh guru.
  3. Guru memberikan koreksi/ evaluasi dengan memberitahu kesalahan yang dilakukan saatmembaca dan memberitahu bagaimana seharusnya membaca yang benar.
  4. Siswa sering diminta untuk latihan membaca puisi agar lebihmemahami cara yang benar untuk membaca puisi.
Pemberian bimbingan belajar membaca ini dilakukan secara berkelanjutan, terus-menerus dan aktif sampai sejauhmana siswa telah berhasil mencapai tujuan dan pemberian bimbingan dilaksanakanlah dan dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Strategi bimbingan belajar membaca
Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam melaksanakan program bimbingan belajar adalah sebagai berikut:

Tanya Jawab;
Tanya jawab dapat dilaksanakan secara individual atau kelompok. Dalam pelaksanaan pemberian bimbingan belajar dengan Tanya jawab, guru dimungkinkan untuk membina hubungan yang lebih akrab dengan siswa yang mengalami kesulitan membaca sehingga motivasi belajar siswa itu meningkat.

Diskusi;
Diskusi digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami kelompok siswa. Tujuan dari diskusi yang dilakukan antara lain:
  • Agar individu dalam kelompok dapat mengenali diri sendiri dan kesulitan yang dihadapi sehingga mereka mampu menemukan jalan untuk mengatasinya. apat saling mempercayai antar anggota kelompok diskusi. Dapat mengembangkan kerjasama antar pribadi.
Penugasan
Pemberian tugas sangat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajarnya. Siswa juga terbantu untuk lebih memahami. dirinya dan untuk memperbaiki cara belajar yang salah yang pernah dilakukannya.

Kerja kelompok
Dengan cara ini diharapkan interaksi antara anggota kelompok mampu memperbaiki diri siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar secara optimal.

Tutor sebaya (pertutoring)Yang bertugas sebagai tutor adalah siswa yang situnjuk guru
dengan syarat siswa itu berprestasi lebih baik, hubungan sosialnyabaik dan disegani teman-teman yang mengalami kesulitan belajar membaca. Guru memberikan petunjuk kepada tutor tentang caramembantu teman yang kesulitan belajar. Guru juga mengawasijalannya kegiatan ini.Dalam memberikan bimbingan belajar membaca, guru dapat memilihdan menggunakan strategi yang paling tepat untuk dipraktikkan dalam kegiatan bimbingan tersebut.




0 komentar:

Posting Komentar